Pentingnya Emotion Control dalam Segala Aktivitas
Pentingnya Emotion Control dalam Segala Aktivitas
Manusia pasti mempunyai emosi dan nafsu. Emosi merupakan luapan perasaan yang berkembang dan surut di waktu yang singkat. Sedangkan hawa nafsu adalah keinginan dalam hati yang begitu kuat. Emosi dan nafsu memang berbeda namun saling berkaitan. Di saat seseorang emosinya sedang senang atau bergembira, nafsunya atau keinginannya juga berkaitan dengan hal yang menggembirakan. Sama halnya bahwa nafsu itu sebuah keinginan yang ingin dilakukan berdasarkan emosi pada saat itu. Seseorang saat sedang emosi marah, dia pasti memiliki keinginan untuk melampiaskan amarahnya. Entah itu bisa dalam bentuk teriakan, perlakuan pada benda sekitar, diri sendiri, bahkan orang lain. Namun, ada juga yang dipendam hingga mengakibatkan penumpukan pada pikirannya dan dapat menyebabkan stres, bahkan pelampiasannya bisa lebih daripada yang emosi langsung dilampiaskan.
Setiap manusia punya emosi dan nafsu, yang menjadi permasalahan bukan bagaimana emosi dan nafsu kita, namun bagaimana kita mengontrol emosi dan nafsu tersebut. Dalam masyarakat, misal ada pencuri di suatu desa, warga menangkap dan memukulinya. Dalam aksi demonstrasi, demonstran dan aparat saling emosi dan nafsu untuk baku hantam. Dalam pertemanan saja, emosi bisa membuat pertemanan menjadi permusuhan. Permusuhan lama-lama akan memicu perpecahan.
Kenapa emotion control menjadi sangat penting? Karena emosi mempengaruhi nafsu dalam melakukan setiap aktivitas atau yang biasa disebut mood. Untuk menjaga agar mood kita baik, dimulai dari emosi dulu. Marah oke marah, namun tidak perlu bernafsu melampiaskan. Berpikir positif agar tidak menjadi beban pikiran. Apabila dipikir negatif secara mendalam akan membuat diri kita stres, merusak mood, dan membuat aktivitas menjadi tidak lancar. Ada juga yang sering disebut mager (malas gerak). Itu juga bagian dari emosi.
Dalam persoalan cinta, emosi bisa membuat cinta menjadi benci. Namun tatkala juga benci bisa membuat menjadi bener-bener cinta. Dalam artian kita sebagai seorang manusia, untuk mempererat persaudaraan adalah dengan cinta. Di saat kita bisa mencintai apa yang kita benci, di situ berarti emosi kita terkontrol dengan baik. Jadi, dalam setiap aktivitas, kontol emosi dan ubah emosi buruk menjadi baik, agar apa yang sedang kita lakukan berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan.
Manusia pasti mempunyai emosi dan nafsu. Emosi merupakan luapan perasaan yang berkembang dan surut di waktu yang singkat. Sedangkan hawa nafsu adalah keinginan dalam hati yang begitu kuat. Emosi dan nafsu memang berbeda namun saling berkaitan. Di saat seseorang emosinya sedang senang atau bergembira, nafsunya atau keinginannya juga berkaitan dengan hal yang menggembirakan. Sama halnya bahwa nafsu itu sebuah keinginan yang ingin dilakukan berdasarkan emosi pada saat itu. Seseorang saat sedang emosi marah, dia pasti memiliki keinginan untuk melampiaskan amarahnya. Entah itu bisa dalam bentuk teriakan, perlakuan pada benda sekitar, diri sendiri, bahkan orang lain. Namun, ada juga yang dipendam hingga mengakibatkan penumpukan pada pikirannya dan dapat menyebabkan stres, bahkan pelampiasannya bisa lebih daripada yang emosi langsung dilampiaskan.
Setiap manusia punya emosi dan nafsu, yang menjadi permasalahan bukan bagaimana emosi dan nafsu kita, namun bagaimana kita mengontrol emosi dan nafsu tersebut. Dalam masyarakat, misal ada pencuri di suatu desa, warga menangkap dan memukulinya. Dalam aksi demonstrasi, demonstran dan aparat saling emosi dan nafsu untuk baku hantam. Dalam pertemanan saja, emosi bisa membuat pertemanan menjadi permusuhan. Permusuhan lama-lama akan memicu perpecahan.
Kenapa emotion control menjadi sangat penting? Karena emosi mempengaruhi nafsu dalam melakukan setiap aktivitas atau yang biasa disebut mood. Untuk menjaga agar mood kita baik, dimulai dari emosi dulu. Marah oke marah, namun tidak perlu bernafsu melampiaskan. Berpikir positif agar tidak menjadi beban pikiran. Apabila dipikir negatif secara mendalam akan membuat diri kita stres, merusak mood, dan membuat aktivitas menjadi tidak lancar. Ada juga yang sering disebut mager (malas gerak). Itu juga bagian dari emosi.
Dalam persoalan cinta, emosi bisa membuat cinta menjadi benci. Namun tatkala juga benci bisa membuat menjadi bener-bener cinta. Dalam artian kita sebagai seorang manusia, untuk mempererat persaudaraan adalah dengan cinta. Di saat kita bisa mencintai apa yang kita benci, di situ berarti emosi kita terkontrol dengan baik. Jadi, dalam setiap aktivitas, kontol emosi dan ubah emosi buruk menjadi baik, agar apa yang sedang kita lakukan berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan.
Komentar
Posting Komentar