Asap Tak Hilang Saat Terbang
Asap Tak Hilang Saat Terbang
Oleh : Fadly Ryan Wicaksana
Setiap hari gas-gas dari asap hasil
pembakaran tidak sempurna memenuhi atmosfer bumi. Pembakaran sempurna adalah
pembakaran dengan oksigen (O2) yang menghasilkan karbon dioksida (CO2),
sedangkan pembakaran tidak sempurna yaitu pembakaran dengan oksigen yang
menghasilkan karbon monoksida (CO). Karbon monoksida merupakan gas hasil
pembakaran tidak sempurna yang bersifat racun bagi makhluk hidup, tidak hanya
bagi manusia saja.
Asap yang terus menerus mengenai
sebuah pohon, lama kelamaan pohon tersebut akan mati dan gersang. Ibarat
manusia yang terus menerus menghirup udara kotor seperti asap yang mengandung
karbon monoksida. Yang dibutuhkan tumbuhan adalah karbon dioksida, tumbuhan
apabila mendapati karbon monoksida pun akan keracunan, apalagi manusia. Dalam
tubuh manusia, darah atau hemoglobin membawa oksigen mengelilingi tubuh. Udara
yang kita hirup tidak 100% adalah oksigen, pasti ada gas lain yang ikut juga
terhirup seperti karbon dioksida dan karbon monoksida bahkan zat lainnya. Yang
mempengaruhi tubuh adalah gas yang paling banyak masuk.
Itulah mengapa banyak kejadian
seseorang meninggal dalam mobil saat tidur di mobil. Karbon monoksida yang
bersifat racun bagi tubuh terlalu mendominasi sehingga saat dihirup, karbon
monoksida tersebut akan mengikat hemoglobin dan membuat tubuh kekurangan
oksigen. Akhirnya terjadi sesak nafas dan bahkan bisa berujung ke kematian
akibat kekurangan oksigen.
Tidak hanya makhluk hidup yang
terkena imbas dari asap-asap yang terhasil setiap harinya. Asap dari pembakaran
sampah misalnya, mungkin kelihatannya terbang dan menghilang. Namun, bukan
seperti itu kenyataannya. Asap yang naik ke atas akan menyebar dan tidak
terlihat tapi tidak hilang. Asap tersebut naik terus hingga terkumpul di
lapisan ozon. Terus mengendap dan karena lebih ringan daripada udara, maka akan
terus memaksa naik namun masih terhalang oleh lapisan ozon. Hingga saat
terkumpul terlalu banyak dan lapisan ozon sudah tidak kuat menahan lagi,
lapisan ozon tersebuh akhirnya bolong dan membuat fungsi dari lapisan ozon
tersebut menurun. Dampak yang dihasilkan sangatlah besar. Hal ini menyebabkan
terjadinya global warming dan sinar
ultraviolet yang biasanya dihalangi oleh lapisan ini pun dapat masuk dan dapat
mengakibatkan kanker kulit pada manusia apabila terlalu lama terpapar radiasi
ini.
Sama halnya seperti saat di dalam
GOR (Gedung Olah Raga) tertutup saat menyaksikan sebuah laga, lalu dipadati
penonton di semua tribun dan banyak orang yang merokok di area tersebut.
Oksigen yang tipis dan untuk rebutan banyak orang, karbon dioksida hasil
penukaran dari oksigen yang dihirup, juga asap rokok yang penuh racun
beterbangan dan berkumpul di atap gedung itu. Asap rokok yang saat baru
dikeluarkan terlihat tebal, lalu terbang dan terlihat menghilang namun
kenyataannya tidak menghilang. Dengan kadar yang sama terkumpul di bawah atap
gedung itu. Saat kadar oksigen mulai habis, yang dihirup akhirnya adalah
sisa-sisa pembakaran seperti karbon dioksida dan asap rokok.
Tidak hanya gas dari hasil
respirasi, banyak juga pencemaran terjadi dari asap-asap pabrik, dan juga
erupsi gunung berapi. Asap-asap pabrik sudah sejak lama menjadi pencemar udara.
Asap yang dikeluarkan dari cerobong asap pada pabrik tidak hanya mengeluarkan karbon
dioksida, karbon monoksida, tetapi juga gas-gas lain seperti belerang, dan lain
sebagainya. Erupsi gunung berapi yang dapat menyebabkan gempa vulkanik ini juga
mengeluarkan asap yang cukup mencemari. Asap-asap yang dikeluarkan oleh pabrik
dan erupsi gunung berapi ini juga tidak serta merta menghilang, namun juga
terkumpul dan mengendap di lapisan ozon.
Semakin hari semakin banyak pula
kendaraan. Pemesanan dan pembelian kendaraan bermotor semakin banyak tiap
harinya. Hal ini menyebabkan jumlah kendaraan bermotor terus bertambah. Dengan
bertambahnya jumlah kendaraan ini, tentu polusi udara juga semakin mengental.
Karbon monoksida hasil pembakaran tidak sempurna dari mesin kendaraan ini pun
mengendap di lapisan ozon.
Ada banyak sekali penyebab polusi udara
ini, mulai dari kendaraan, asap pabrik, erupsi gunung berapi, dan lain
sebagainya. Gas yang bersifat racun bagi manusia seperti karbon monoksida dan
karbon dioksida benar-benar sangat berbahaya, bahkan bisa menyebabkan kematian.
Gas-gas yang tidak bisa diuraikan oleh tumbuhan pun hanya bisa terbang dan
terus terbang hingga ke lapisan ozon dan menekannya hingga bisa sampai
menembusnya apabila dengan kadar yang sangat banyak. Efeknya pun sangat terasa
saat ini. Maka dari itu, kurangi aktivitas-aktivitas yang bisa menyebabkan
keluarnya gas yang tidak bisa diuraikan oleh tumbuhan seperti karbon monoksida
misalnya.
Komentar
Posting Komentar